Posted by : Unknown Selasa, 10 Juni 2014


Malaikat Putih: toh sama saja yang kamu pikirkan belum tentu sebaik yang kamu bayangkan, dan kamu sendiri tak bisa menjaminkan apa-apa. saat ini menurut akang pilihan ini yang terbaik, melihat dari segala aspek yang terjadi pada nina. Biarlah dia melepaskan tawaran itu, meski hal itu adalah mimpinya sejak dulu, bukakah dia telah banyak belajar berbagai hal, dan akang yakin dia bisa melepaskan semua itu dengan ikhlas dan penuh kerelaan. Yakinkan dia, dia akan baik-baik saja bahkan mendapatkan lebih dari yang dia inginkan saat ini. Semua itu cuma ujian sesaat, keyakinannya yang sedang diuji, pilihan yang berat memang, karena akan menunjukan jalan kehidupan dia selanjutnya. Bukankah dia sering bercerita betapa ia ngiri dengan teman2nya yang biasa dijemput bapaknya sepulang kerja, dan buru-buru membelikan sesuatu untuk ibu selepas gajian. Jika selama ini dia bertahun-tahun bertahan dengan kerasnya kehidupan dan mencari jati dirinya, aku yakin dia telah mendapatkannya, melalui banyak orang yang dia temui, gaya bahasa mereka, cara pemikiran mereka, dan berbagai peristiwa yang dia alami, mengingat nina seorang yang gampang terbujuk dan tertarik dengan sesuatu yang baru, tapi dengan kecerdasannya dia akan mampu berfikir ulang terhadap sesuatu yang mengganjal dan tidak sejalan dengan keinginannya.

Malaikat Merah: ya aku akui telah salah dan banyak mempengaruhi jalan pikirannya. Aku menghadirkan padanya bayangan dunia yang akan menjadi miliknya jika dia mau mengikuti apa yang aku inginkan. Padahal jauh dari apa yang dia pikirkan dan rencanakan, aku akan terus menghasut dan membelokan jalan pikirannya sehingga tanpa sadar ia pun tak akan pernah mendapat apa yang aku janjikan dan waktu telah terlampau jauh, sehingga untuk masa yang lama ia akan menyesal atas keputusannya untuk mengikuti perintahku.

Tak lama kemudian... mereka masih berdebat tentang yang terbaik untuk adiknya malaikat kecil "nina" si bungsu.


"ada banyak cara untuk kita menikmati sebuah moment sama seperti seseorang yang memutuskan untuk turun gunung sebelum dia berada dipuncaknya, padahal hanya selangkah lagi untuk meraihnya, dalam hatinya dia berujar, bisa saja aku menginjakkan kaki dan menaklukan puncak tertinggi gunung itu, berfoto dan bercerita pada teman-teman betapa hebatnya aku telah berhasil menaklukan gunung itu, tapi apa gunanya ingin dipuji, ingin dianggap backpacker sejati.. dan label ini itu yang akan disematkan orang-orang padaku.. aku telah menikmati dan mendapatkan semua moment itu, moment dimana dengan susah payah bisa mendaki dan aku mendapat banyak pengalaman saat menuju puncak gunung itu,,:) semua itu cukup.. sangat cukup.. sebagai moment yang sangat indah dan mengenang dihati."


Jika pilihan itu tidak ada maka tidak akan akan kehidupan yang berwarna tetaplah memilih, memilih dengan hati yang jernih, pilihan yang menujunya memang butuh waktu untuk memutuskannya, tapi pilihan itu tak akan membawamu ke jalan yang lebih buruk dari jalan yang telah kamu pilih.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

Profilku

Setya Azzahra

"Terus belajar dan ikatlah ilmu dengan menuliskannya"...DISINI

Popular Posts

Copyright © yukkShareilmu -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan