Jumat, 20 Juni 2014
Assalamu'alaikum..
Posting kali ini saya membahas tema "cinta",,wah kayana bakal seru dan menarik apalagi disambung dengan kata remaja.. Yang muda yang bercinta..heheh.. Tapi eits..jangan terburu-buru menafsirkan bahwa disini saya akan mengajari kalian yang tidak-tidak. Makanya bacanya sloww... sambil belajar biar ga suntuk sempatin baca postingan ini, atau sambil menimang keputusan ataukah harus pacaran ataukan harus sendiri sebelum dia yang ditakdirkan untuk kita datang ke ayah kita.
Yukk..kita simak tipsnya:
Tips paling aman mencintai seseorang ketika remaja adalah mencintainya diam-diam atau istilah kerennya "secret admirer" kenapa harus mencintai diam-diam bukannya menyiksa?? dan sakiittt..kalau ternyata hanya bertepuk sebelah tangan..Tidak juga.. Apa alasannya karena di dalam islam sendiri tidak ada yang namanya "pacaran" mengekspresikan cinta dengan pacaran bukanlah jalan menyelesaikan masalah bahkan menjadi sumber masalah besar dari segalanya. Kenapa seseorang sangat sulit sekali melupakan "mantan pacar" itu semua karena mereka pernah "pacaran" banyak hal dan kenangan manis (arti sebenarnya: dosa) yang mereka berdua ciptakan selama pacaran. Dan ternyata semua itu semu karena dia sadar saat ada kata "putus" berarti mereka harus merelakan kenangan yang telah ada seperti debu yang diterpa angin...Padahal tentu otak kita tidak mau cepat2 menerima kenyataan karena semua itu tak bisa dihapus, tak bisa diulang dan tak bisa kembali,tapi masih bisa diperbaiki ko kalau kita berpikiran luas dan jernih, tapi bagi yang tidak?? yang bisa ditebak..dia bakalan galau, semangat hidupnya menurun, prestasi acak-acakan dsb. Dan menyesali semua yang terjadi..mengapa q begini, mengapa q begitu dst..
Balik lagi menjadi "secret admirer'nya seseorang" Menjadi secret admirer tidak akan seburuk pacaran, mengapa?? karena seorang cewe/cowo yang memutuskan hanya sebagai "secret admirer" itu adalah orang yang tidak ingin menyakiti orang yang disayang tersebut, sebelum semua halal dan memang menjadi milik dan tanggung jawabnya. Mereka rela mengintip dari kejauhan, menunggu si "doi" berjam-jam keluar dari sebuah tempat, hanya untuk melihat sekilas raut wajahnya, ataupun diam-diam menyelipkan kata-kata indah yang dia berjingkrak girang kalau ternyata si "doi" menyukai tulisannya. Mereka rela membelanya, rela diacuhkan, dan juga rela meskipun ternyata si "doi" tak juga membalas cintanya. Yang pasti secret admirer punya jiwa kesabaran yang lebih karena mereka melakukan semuanya dengan ikhlas dan tanpa ingin imbalan.. mereka sangat tau cinta itu anugrah yang ga bisa disesali kedatangannya, tapi mereka tau betul bagaimana menempatkan cinta yang sesungguhnya. Bukankah cinta yang sesungguhnya dan cinta tulus itu yang membawa kita kepada kebaikkan bukan penyesalan..seperti yang dihasilkan produk "pacaran".
Dan yang paling penting kita bisa cepat melupakan si "doi" atau seseorang yang kita sukai secara diam-diam karena kita tidak banyak berinteraksi dengannya (baca:banyak dicuekin) heheheh.. Jadi tak akan ada penyesalan, tapi buat mereka yang ternyata ga bisa melupakan "secret admirer'nya" dan terlanjur yakin dia adalah jodoh yang Alloh takdirkan buatnya. Saya kasih saran terus bersabar, berusahalah memberi yang terbaik untuknya dimasa depan dengan belajar dan bekerja yang giat, persiapkan bekal dan minta dia melalui cara yang baik yaitu janji suci denganNYA yang Al-qur'an pun menyebutnya sebagi "mitsaqon ghaliza".
Gimana?? lebih aman kan mengekspresikan cinta ketika remaja dengan menjadi "secret-admirer" atau masih tetap yakin dengan "pacaran"??
Saya kembalikan semuanya dengan jalan masing-masing tentu kalian sudah dewasa dan tau yang terbaik untuk masa yang panjang. Tapi eits satu lagi bagaimana buat mereka yang tidak memutuskan menjadi secret admirer ataupun pelaku pacaran.. itu lebih baik..soalnya mereka tipe-tipe yang tidak mau ribet memikirkan sesuatu yang belum saatnya..isi waktumu, mudamu dengan yang bermanfaat dan jalinlah hubungan dengan seseorang dengan cara yang makruf dan diajarkan dalam islam.
Hehe..sok tau ini saya... ya ga pa2..saya menghargai pendapat, perbedaan pikiran dsb.. tapi saya ingin tetap menulis dan memberikan kontribusi pemahaman saya, dan saya hanya bisa menuangkan lewat sebuah tulisan, mudah2an bisa bemanfaat buat pembacanya.
Wassalam.
